Montir Molk Populer

Jumat, 30 November 2012

Temuan Baru : Semen dengan Nol Karbon



Semen merupakan salah satu sumber bahan baku untuk membangun rumah dan gedung yang paling besar dan menghasilkan emisi karbon. Saat memproduksi semen, diperlukan berbagai bahan sehingga volume karbon yang dihasilkan juga besar. Kini ditemukan alternatif semen yang tidak menghasilkan karbon negatif atau nol karbon.


Penemuan itu tidak hanya mengurangi jumlah karbon dioksida yang dihasilkan tetapi juga semen itu dapat mengikat CO2 yang dikeluarkan.
Seperti dikutip dari laman YahooGreen, Novacem, perusahaan yang mengembangkan semen baru tersebut menggunakan magnesium silikat bukan senyawa kalsium yang biasa diproduksi untuk semen. Bahan baru ini dianggap memiliki kualitas lebih dari semen biasa yang diproduksi oleh semen Portland. Keunggulan lainnya adalah, produksi magnesium silikat merupakan proses energi yang lebih rendah. Proses produksi juga menggunakan bahan bakar biofuel sehingga ramah lingkungan.
Perusahaan ini juga mencatat selain menghasilkan nol karbon, semen baru mereka dapat menyerap lebih banyak karbon dioksida (CO2) saat produksi. Sebagai contoh, dalam produksinya,  CO2 yang diserap hingga 100 kilogram.
Perusahaan Novacem menjelaskan bahwa bahan dasar semen itu adalah magnesium oksida yang banyak tersedia dimana pun di dunia sehingga produksinya bisa ditiru oleh perusahaan semen lain dengan lisensi yang sudah diberikan.

Kamis, 29 November 2012

Eco Cement : Bahan Semen Ramah Lingkungan dari Sampah di Jepang

 
Penanganan sampah di perkotaan telah dilakukan dengan banyak cara,tetapi masih selalu menumpuk.Gas dari sampah, biomasa dari sampah digunakan untuk penggerak turbin listrik, sampah untuk pembakar semen,sampah di daur ulang untuk pupuk organik maupun industri dan lain lain.Salah satu yang baru dan belum diterapkan di Indonesia yaitu sampah untuk bahan semen.

Jepang setelah berhasil membuat sebuah airport berkelas internasional di Kobe yang dibuat diatas lapisan sampah, lalu menerapkan pembuatan pupuk dari sampah di berbagai hotel di jepang, kini jepang telah berhasil mengubah sampah menjadi produk semen yang kemudian dinamakan dengan ekosemen.

Ekosemen
Diawali penelitian di tahun 1992, dengan dibiayai oleh Development Bank of Japan, para peneliti Jepang telah meneliti kemungkinan abu hasil pembakaran sampah, endapan air kotor dijadikan sebagai bahan semen. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa abu hasil pembakaran sampah mengandung unsur yg sama dg bahan dasar semen pada umumnya. 



Pada tahun 1998, setelah melalui proses uji kelayakan akhirnya pabrik pertama didunia yang mengubah sampah menjadi semen didirikan di Chiba. Pabrik tersebut mampu menghasilkan ekosemen 110.000 ton per tahunnya. Sedangkan sampah yang diubah menjadi abu yang kemudian diolah menjadi semen mencapai 62.000 ton per tahun, endapan air kotor dan residu pembakaran yang diolah mencapai 28.000 ton per tahun. Hingga saat ini sudah dua pabrik di Jepang yang memproduksi ekosemen.


semen_sampah_1_500
Gambar 1. Simulasi pembuatan eko semen dari limbah rumah tangga
Pembuatan ekosemen

Penduduk jepang membuang sampah baik organik maupun anorganik, sekitar 50 juta ton/tahun. Dari 50 ton per tahun tersebut yang dibakar menjadi abu sekitar 37 ton per tahun. Sedangkan abu yang dihasilkan mencapai 6 ton/tahunnya. Dari
abu inilah yang kemudian dijadikan sebagai bahan dari pembuatan ekosemen. Abu ini dan endapan air kotor mengandung senyawa-senyawa dalam pembentukan semen biasa. Yaitu, senyawa-senyawa oksida seperti CaO, SiO2, Al2O3, dan Fe2O3. Oleh karena itu, abu ini bisa berfungsi sebagai pengganti clay yang digunakan pada pembuatan semen biasa.

Namun CaO yang terkandung pada abu hasil pembakaran sampah dinilai masih belum mencukupi, sehingga
limestone (batu kapur) sebagai sumber CaO masih dibutuhkan sekitar 52 persen dari keseluruhan. Sedangkan pada semen biasa, limestone yg dibutuhkan mencapai 78 persen dari keseluruhan. 

Proses selanjutnya adalah abu hasil pembakaran sampah (39 persen), limestone (52 persen), endapan air kotor (8 persen) dan bahan lainnya dimasukkan ke dalam rotary klin untuk kemudian dibakar. Untuk mencegah terbentuknya dioksin, pada proses pembakaran di rotary klin, dilakukan pada
1400 derajat celcius lebih dimana pada suhu tersebut dioksin terurai secara aman.
semen_sampah_2_714
Gambar 2. Rotary klin (Sumber : www.ichiharaeco.co.jp)
Kemudian gas hasil pembakaran pada rotary klin didinginkan secara cepat untuk mencegah proses pembentukan dioksin ulang. Sehingga hasil gas buangan tidaklah berbahaya bagi manusia. Sedangkan pada hasil pembakaran yang masih mengandung senyawa logam dipisahkan, untuk kemudian dapat dipergunakan untuk kebutuhan lain.
Hasil akhir dari proses ini adalah ekosemen.

Pengaruh plastik vinil

Plastik vinil yang terdapat dalam sampah pada proses pembakaran akan mengakibat kekuatan konkrit ekosemen akan berkurang. Hal ini diakibatkan oleh adanya gas Cl2hasil peruraian plastik vinil yang dapat mempengaruhi kekuatan konkrit ekosemen.

Kualitas ekosemen

Berdasarkan hasil pengujian JSA (Japan Standard Association) dinyatakan bahwa ekosemen mempunyai kualitas yang sama baiknya dengan semen biasa. Sehingga, hingga saat ini penggunaan ekosemen sudah digunakan dalam pembangunan
jembatan, jalan, rumah, dan bangunan lainnya di Jepang.

semen_sampah_3_447
Gambar 3. Struktur ekosemen (Sumber : www.ichiharaeco.co.jp)
Dengan adanya pengubahan sampah menjadi semen, menambah alternatif pengolahan sampah menjadi barang bermanfaat bagi manusia yang telah membuangnya. Selain itu dengan adanya alternatif pengolahan sampah menjadi semen, biaya pengolahan sampah di Jepang menjadi lebih murah. Bila sebelumnya 40.000 yen per ton (pengolahan sampah konvensional) menjadi 39.000 yen per ton (pengolahan sampah hingga menjadi semen).

Peluang di Indonesia

Indonesia belum bisa lepas dari masalah sampah. Mulai dari penolakan warga masyarakat sekitar TPA akibat kepulan asap dan bau yang ditimbulan pengolahan sampah saat ini hingga kejadian yang tidak pernah dilupakan, tragedi leuwih gajah yang merenggut 24 nyawa tak bersalah.

Sudah banyak upaya yang dilakukan, termasuk dengan mengubahnya menjadi sumber energi (metan) namun akibat kurangnya prospek dari segi ekonomi, akhirnya perkembangannya masih jalan ditempat. 
Berhasilnya Jepang, mengolah sampah menjadi semen, tentu menjadi peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia. Di Jakarta saja sampah yang dihasilkan oleh warganya mencapai 6000 ton lebih per hari. Selain itu secara prinsip, pembuatan ekosemen hampir sama dengan pembuatan semen biasa, sehingga jika bisa dilakukan kerja sama dengan pihak industri semen, maka akan jadi kerjasama yang menguntungkan baik pihak pemerintah maupun pihak industri. Dari pihak pemerintah penanganan sampah bisa sedikit teratasi dan dari pihak industri mampu mengurangi penggunaan limestone (26 persen).
Namun yang terpenting adalah kemauan pemerintah, khususnya pemerintah kota/daerah, untuk mengelola sampah dengan baik dan memulai untuk mencoba memisahkan sampah antara sampah organik, anorganik, botol dan kaleng menjadi kebudayaan bangsa Indonesia secara luas. Sehingga peluang pemanfaatan sampah menjadi semen atau produk yang lain bisa oleh pihak industri bisa lebih ekonomis.

Dedy Eka Priyanto, Tokyo National College of Technology. Email: dedy_monbusho05@yahoo.co.jp

PLC : Semen Berbahan Dasar "Limestone" di Quebec, Canada

holcimmississauga_mar2
Pabrik semen di pulau Jawa akan menghadapi kendala keterbatasan bahan baku semen dan masalah lingkungan di permukiman yang semakin padat.Akan tetapi sesuai kebutuhan semen yang terus meningkat, mulai banyak diteliti mengenai sumber bahan baku baru seperti semen dari bahan sampah, dari limestone, dari bahan non carbon dan dari material alternatif lainnya seperti yang ditemukan oleh Holcim Canada berikut ini.   

MISSISSAUGA-Holcim Canada Inc akan memproduksi jenis semen  baru yang disebut Portland Limestone cement (PLC) yang telah diajukan  ke Ontario Building Code (OBC) dan Regie du Bâtiment di Quebec sebagai alternatif untuk penggunaan umum/General Use (GU) semen.


Pabrik Holcim di Mississauga dan Joliette, Que. telah memproduksi PLC yang telah diujicba ke pengusaha semen ready - mix dan produsen produk beton di  provinsi tersebut.

Proses manufaktur PLC diharapkan dapat mengurangi emisi CO2 sebesar 130.000 ton, setara dengan yang dikeluarkan oleh lebih dari 25.000 mobil di jalan atau menanam pohon 3.300.000 batang dan akan mengurangi ketergantungan pada bahan asli, menurut perusahaan..


Penurunan yang dicapai hingga 15 persen karena  klinker yang digunakan untuk memproduksi semen biasa diganti dengan limestone.

PLC juga menunjukkan kinerja kekuatan yang sebanding dan dapat digunakan dengan jumlah yang sama sebagai bahan tambahan penyemenan untuk GU./Penggunaan Umum.

PLC yang direferensikan dalam National Building Code of Canada November lalu, diadopsi dari  Ontario Building Code(OBC) pada 17 Februari 2011..canadianmanufacturing.com

Pabrik Semen Sudah Mulai Menggunakan Bahan Bakar Alternatif, salah satunya Limbah Pertanian Sekam Padi



Pada saat kini pabrik semen masih sangat tergantung kepada bahan bakar fosil batubara yang suatu saat bisa habis dan harga dunia selalu naik. Biaya bahan bakar bisa mencapai 35 %  dari biaya produksi. Energi alternatif ramah lingkungan mulai digunakan yang berupa limbah pertanian : sekam padi, sisa gergajian, kulit kacang,batok kelapa, limbah tembakau; oil sludge,  sampah kota, Bioethanol dsbnya .Sisa pembakaran sampai 1000 C bisa untuk campuran semen. Mari kita simak pembahasan detailnya.(admin)
  

Semen Gresik gandakan 

penggunaan bahan bakar alternatif

TUBAN - Guna menekan penggunaan energi tak terbarukan sekaligus 
menerapkan industri hijau, PT Semen Gresik (Persero) pada 2013 menargetkan
 kenaikan penggunaan bahan bakar alternatif sekam padi untuk 4 unit pabrik
 semen di Tuban milik BUMN itu menjadi 3% dari kebutuhan bahan bakar batu 
bara rata-rata 2.000 ton per hari.
"Penggunaan bahan bakar utama berupa batu bara akan terus dikurangi dengan mengoptimalkan bahan bakar alternatif. Pengurangan batu bara disebabkan cadangan bahan bakar tak terbarukan itu di masa mendatang akan semakin menipis" Ujar Kepala Departemen Produksi Semen PT Semen Gresik (Persero) Tbk Eko Rudi Nurcahyanto, senin (12/11)
"Penggunaan bahan bakar utama berupa batu bara akan terus dikurangi dengan mengoptimalkan bahan bakar alternatif. Pengurangan batu bara disebabkan cadangan bahan bakar tak terbarukan itu di masa mendatang akan semakin menipis" Ujar Kepala Departemen Produksi Semen PT Semen Gresik (Persero) Tbk Eko Rudi Nurcahyanto, senin (12/11)
Menurutnya, pemanfaatan bahan bakar alternatif seperti sekam padi dan limbah pabrik tembakau telah direalisasikan sejak 2010 yang mencapai 1,07%. Sedangkan pada 2011 naik menjadi 2,34% dan tahun ini hanya 2,12% atas pengoperasian 4 unit pabrik semen berkapasitas total 10,5 juta ton per tahun.
“Pada 2013 kami menargetkan peningkatan penggunaan energi alternatif menjadi 3% dari kebutuhan batu bara rata-rata 2.000 ton/hari, melalui penyerapan sekam padi dari Kab. Bojonegoro, Kab. Tuban dan sekitarnya,” tuturnya, seperti dilansir laman kominfo jatim.Sejak 2010 Semen Gresik menggunakan bahan bakar sekam padi dengan melibatkan para pengumpul, selain memanfaatkan limbah tembakau melalui kerjasama dengan perusahaan rokok PT HM Sampoerna Tbk. Namun, peningkatan volume penyerapan sekam padi tidak mudah, mengingat komoditas tersebut juga dimanfaatkan sebagai bahan bakar oleh industri kecil bata merah.
Kepala Departemen Teknik PT Semen Gresik (Persero) Tbk Djoko Sulis mengatakan penambahan bahan bakar alternatif dapat dilakukan dengan memproses sampah kota yang cukup besar volumenya.
“Apabila volume pasokan sekam padi terbatas, maka kami bisa memanfaatkan sampah kota maupun bahan bakar alternatif lainnya melalui rekayasa teknologi,” ujarnya.Dari : Wartapedia.com

TAMBAHAN
Selain sekam dan jerami padi, menurut Direktur Litbang dan Operasional PT SG Suharto, bahan baker alternatif yang dilakukan adalah dengan menggunakan limbah pabrik rokok. Saat ini PT SG telah menggandeng pabrik rokok HM Sampoerna untuk kepentingan penggunakan bahan bakar alternatif.

Dari pabrik rokok berbasis di Surabaya ini, PT SG mendapat kiriman limbah rokok sebanyak 5-10 ton per hari. Sedangkan untuk sekam dan jerami didapat dari tiga wilayah kabupaten (Lamongan, Tuban dan Bojonegoro) sebanyak 40-50 ton sehari.

Kebutuhan batu bara PT SG dengan kapasitas produksi sebanyak 8,2 juta ton per tahun, saat ini membutuhkan sebanyak 1,5 ton. Dari jumlah itu bakal terkurangi untuk tahap awal sebanyak 15 persen, karena disubtitusi bahan bakar alternatif.

Menurut Direktur Produksi PT SG Suparni, saat ini masih berkonsentrasi pada penggunaan bahan bakar limbah pertanian. Karena dengan program ini bisa membantu petani sekitar pabrik dan daerah sekitarnya."Dari limbah pertanian dari tiga kabupaten saja kita bisa menerima sampai 800.000 ton per tahun," ungkapnya.Suparni menambahkan, penggunaan bahan bakar alternatif ini akan bisa mengurangi biaya produksi. Sehingga bisa berdampak pada menurunnya harga jual produksi.dari : surabaya.detik.com 


Alternative Fuel & Resources (AFR) di Pabrik Semen

Saat ini penggunaan AFR ( Alternative Fuel and Resources) di dunia industri menjadi hal yang penting. Tuntutan terhadap lingkungan dan juga efisiensi biaya produksi menjadi faktor pendorong digunakannya AFR dalam proses produksi. Kecenderungan sekarang ini, AFR berasal dari limbah berbagai macam industri dimana masing-masing industri mensubstitusi bahan baku maupun bahan bakarnya menggunakan limbah dari industri lainnya. Hal ini menjadi semacam simbiosis mutualisme bagi dunia industri.
Selama ini, industri semen Indonesia relatif boros dalam menggunakan bahan bakar maupun bahan baku karena memproduksi semen yang kualitasnya jauh dari yang ditetapkan pemerintah melalui SNI. Namun, seiring persaingan usaha yang semakin ketat di era globalisasi ini maka industri semen mulai berinovasi untuk mengurangi biaya produksinya.
AFR yang digunakan oleh pabrik semen ada beberapa macam yaitu sekam padi, oil sludgefly ash, dan bottom ash
Sekam padi dan oil sludge digunakan sebagai pengganti batu bara  untuk bahan bakar. Sementara, fly ash dan bottom ash ditambahkan sebagai bahan aditif untuk menghasilkan semen. 
Selain itu banyak pula perusahaan pangan yang menitipkan produksinya yang cacat atau kadaluarsa untuk dimusnahkan di pabrik semen. Bahkan baru-baru ini ada salah satu perusahaan semen yang membuka jasa pemusnahan dokumen perusahaan yang tidak terpakai. Hal ini tidak lain karena suhu yang digunakan pada produksi semen sangat tinggi mencapai 1000 C sehingga material2 kebanyakan akan musnah terbakar bila dimasukkan ke dalam pembakaran.
Dari :budibadibu.wordpress.com 

SEMEN TONASA: Gunakan Sorgum sebagai Bahan Bakar Alternatif

MAKASSAR: PT Semen Tonasa berusaha memangkas 50% biaya produksi, melalui penggunaan tanaman sorgum sebagai alternatif bahan bakar untuk mengurangi penggunaan batu bara.
Direktur Utama PT Semen Tonasa Sattar Taba mengatakan, selama ini biaya produksi pabrik mencapai 35% dari total biaya yang dikeluarkan per tahun.
”Biaya produksi kami memang cukup besar tiap tahun. Dengan batang dan daun sorgum yang bisa diproses menjadi ethanol, kami berharap itu bisa menjadi bahan bakar alternatif, agar bisa menekan biaya produksi hingga 50%,” tutur Sattar di sela-sela panen perdana sorgum di Pabrik Gula Takalar, hari ini.
Namun dia enggan merinci, berapa besar total pengeluaran perusahaannya per tahun. Termasuk tidak merinci, berapa besar biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut selama ini. Dia hanya menyebutkan selama ini pihaknya sudah berangsur melakukan efisiensi biaya, dengan menekan beberapa pengeluaran.
”Total pengeluaran kami per tahun, itu rahasia perusahaan. Begitu juga dengan biaya produksi, tetapi dari semua BUMN kami yang terendah,” ungkapnya.
Dia menuturkan selama ini pihaknya sudah menggunakan batok kelapa, sekam padi, dan kulit kacang mente sebagai alternatif bahan bakar di pabrik, untuk mengurangi penggunaan batu bara.
Tetapi baru bisa menekan 10% hingga 15% biaya produksi per tahun. Pihaknya menargetkan, dengan penggunaan tanaman sorgum sebagai alternatif bahan bakar di pabrik, biaya produksi bisa ditekan hingga 50% per tahun.
Oleh karena itu pihaknya bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV untuk pengembangan jenis tanaman palawija ini agar bisa menjadi alternatif bahan bakar di pabrik semen.
Kerja sama yang dijalin tersebut lanjutnya, sejalan dengan anjuran Menteri BUMN Dahlan Iskan, yang meminta agar antar BUMN bisa saling bersinergi.
”Kebetulan PTPN XIV memiliki banyak lahan yang belum digunakan, sehingga kami menyediakan bibit untuk ditanam, dan hasilnya akan kami beli,” terang Sattar.
Administratur Pabrik Gula Takalar Miftahul Munir mengatakan, pihaknya telah menamam sorgum varietas lokal satria sejak 8 Desember 2011, dan kini sudah memasuki masa panen.
Total biaya yang dikeluarkan untuk menanam hingga panen mencapai Rp 6,7 juta. Sementara harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan yaitu Rp158.000 per ton atau Rp 158,0/kg.
Direktur Produksi PTPN XIV Amrulah Haris mengatakan tanaman sorgum hanya merupakan tanaman yang diusahakan, karena memang bukan inti bisnis perusahaannya.
”Kebetulan kami memiliki lahan yang cukup luas. Di Takalar saja, total luas lahan kami sekitar 5.500 hektar. Sedangkan lahan yang setiap tahun ditanami tebu 4.000 ha, sehingga masih ada kurang lebih 1.000 ha untuk jenis tanaman lain,” tutur Haris. (mw).Dari : bisniskti.com



Sampah di Yogyakarta direncanakan 

untuk Bahan bakar pabrik semen

Untuk mengatasi persoalan sampah di Yogyakarta, pemerintah setempat bekerjasama dengan kedutaan Inggris dan Perancis tengah mengembangkan teknologi Refuse Derifed Fuel (RDF). Teknologi ini memungkinkan untuk mengubah sampah menjadi bahan bakar industri semen. 

Sampah yang akan diolah, papar Manager Kartamantul, Ferry Anggoro Suryo Kusumo, adalah sampah yang terdapat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan Bantul. "Dengan teknologi ini akan membantu pengurangan volume sampah di TPA Piyungan hingga 10 persen residu saja," kata Ferry di Kompleks Kepatihan Kantor Gubernur Yogyakarta, Selasa (24/1). 

Ia melanjutkan, teknologi ini akan mengubah sampah menjadi batu bara muda. Teknologi ini sudah banyak dimanfaatkan oleh negara - negara di Eropa dan Asia seperti Korea, Jepang, Inggris, dan Perancis. 

"Saat ini industri semen kan menggunakan bahan bakar batu bara, maka akan disubstitusi dengan hasil RDF itu. Kalau sehari jumlah sampah mencapai  350 ton sehari itu bisa langsung diolah dan residunya berupa abu. Residu sendiri rekomendasinya bisa diolah menjadi macam-macam seperti untuk bahan konblok," jelasnya.

Sementara itu, pemerintah Yogyakarta ikut menggandeng Jepang untuk turut mengatasi persoalan sampah. Dengan Jepang-lah, teknologi capture metan dikembangkan. Teknologi ini digunakan untuk menangkap gas metan dari sampah yang sifatnya lebih berbahaya dari CO2. 

"Gas metan yang dihasilkan sampah, sifatnya 21 kali lipat lebih membahayakan dibanding CO2. Dengan teknologi capture metan, gas akan di-clearing dan dinetralisasi, meski belum di-generate sebagai produk baru," ungkapnya.

Untuk teknologi capture metan ini akan memanfaatkan sekitar 12,5 hektar lahan di TPA Piyungan, sedangkan teknologi RDF akan memanfaatkan lima hektar lahan. (NatGeo.co.id)

Selasa, 27 November 2012

Update Blog Antara Kualitas dan Kuantitas

Aku tertarik banget ngebahas Artikel ini buat anda yg berjudul “FREKUENSI UPDATE BLOG ANTARA KUALITAS DAN KUANTITAS”. Nah, Mengapa Penting..?

Yuk, Coba anda simak untaian kata berikut ini yah..!



Si A punya Blog. Dan dia rutin banget mengupdate artikel setiap hari. Traffic pengunjungnya banyak dan melimpah sayangnya si A harus kudu lelah untuk mengupdate isi articlenya damai.gif (30×18)

Si B punya Blog. Dia jarang mengupdate Articlenya, Cuma 2-3 kali seminggu tapi rutin berkesinambungan setiap tahun. Traffiknya juga tinggi dari Search Engine sama seperti Si A.

Apa yg bisa dipelajari dari Untaian diatas..? bidadari.gif (78×50)

Emang si menurut aku ngga semua akan sama persis kayak Peristiwa diatas yah, ada 1 hal cerita lain yg mungkin berbeda yg mempengaruhi jumlah pengunjung dari Mesin Pencari. Tapi dari hasil pengamatan aku selama memperhatiin aktivitas blogging sejak tahun 2006. Aku Nemuin ke 2 Tipe Si A dan Si B diatas. Asalkan jangan jadi Tipe Si C yg Malas Nulis. He he…,



Jika anda menjadi aku, aku percaya anda pasti memilih si B semangka.gif (17×10)

KUALITAS KAH ATAU KUANTITAS
Jika anda mempunyai Website yg bertemakan Gossip, Berita, atau Hal Hal yg Bersifat Aktual. Kuantitas update article 1-5/hari adalah suatu Faktor yg Penting. Namun jika Website anda bertemakan Pribadi, Pengalaman, dan Pendapat Pribadi. maka Kuantitas Article adalah Faktor Penting dibandingin Kuantitas.

Aku Pernah menjadi Tipe “Si A” seperti diatas atau mungkin juga anda pernah ngelakuinnya, dengan cara mengupdate isi Situs setiap hari dgn Bacaan Bacaan menarik, Nah, namun setelah aku Flashback dan ngebaca Review ulang ternyata tulisan yg aku buat kadang kala ada yg bagus dan kebanyakan banyak yg jeleknya dan justru nda disukai oleh pengunjung. Aku percaya bagi anda yg aktiv ngeblogging pasti pernah ngalamin hal inikan.



Hal ini justru berbeda kala aku ngurangi Kuantitas-nya dari yg tadinya Setiap hari kini hanya menjadi 3 kali aja seminggu. Hasilnya articlenya berkualitas tinggi dan Trafficknya juga sama tinggi dari Mesin pencari Google malumalu.gif (18×18)

Tahukah anda Sifat GOOGLE
Mengupdate isi Posting di Blogger Setiap hari belum tentu memiliki jumlah kunjungan yg banyak dari Mesin Pencari. yg ada justru anda kelelahan, stress, dan berkurangnya Mutu Kualitas article kita. Ntar lama lama bisa botak lho yah kalau stress terus. He he…,

Tahukah anda, Ternyata Google ngga mementingkan jumlah update posting tiap hari, namun yg Google butuhkan adalah DISPLIN dalam Menulis hingga dalam hitungan TAHUN

Untuk Kategori Situs yg dikelola PRIBADI. Menurut Cosaaranda.com Minimal dalam 3 Hari ada 1 Bacaan Baru atau dalam 1 Minggu 3 Kali Posting dan ditulis rutin dalam jangka waktu bertahun tahun. Nah, sekarang bagaimanakah menurut Pendapat anda..? Makasih n GBU 

Minggu, 25 November 2012

Alternatif Papan Semen dengan Campuran Sekam Padi


Sekam padi akan naik level jika digunakan untuk papan komposit semen, daripada saat ini hanya untuk bahan bakar  bata, alas kandang ayam, tanaman hias dll (admin). Komposit semen-serat dipakai luas pada berbagai konstruksi bangunan di dunia. Hampir 70% produksi komposit semen-serat didasarkan pada bahan pengisi (filler) asbestos. Pada negara maju seperti Amerika serikat dan sebagian Asia konsumsi pemakaian komposit semen asbestos mencapai 90% (Warden, dkk, 2000). Selain komposit semenasbestos, pemakaian komposit semen-serat kayu diseluruh dunia juga cukup tinggi. 

Pemakaian yang cukup tinggi ini akan mendorong eksplorasi hutan secara berlebihan dan menyebabkan ketidakseimbangan lingkungan yang membahayakan kehidupan manusia. Pencarian material alternatif yang lebih murah dan tidak membahayakan kehidupan manusia merupakan usaha yang paling tepat.


Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi cukup besar untuk memanfaatkan serat yang diperoleh dari sampah pertanian sebagai bahan pengisi komposit semen. Di Indonesia dari total luas tanah sebesar 7,8 juta hektar yang ditanami padi setiap tahun akan dihasilkan padi (gabah kering giling) sebanyak 51,9 juta ton yang setara dengan 32,7 juta ton beras dan 19,2 juta ton kulit beras/sekam (Dai Food Policy Advisory Team BAPPENAS, 2002)

Selama ini sekam padi sebagai limbah penggilingan padi sebagian kecil sudah dimanfaatkan sebagai bahan pengawet/penyimpanan es dan bahan bakar pada proses pembuatan batu bata, kompos, sedangkan sebagian besar dibuang atau dibakar. Pembakaran sekam padi akan menghasilkan abu dengan kandungan karbon sebesar 15% berat yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan (De Souza, dkk, 2000). Sekam dapat diubah menjadi produk bernilai tinggi menggantikan serat kayu ataupun serat asbes sebagai material penguat komposit semen. Pemanfaatan sekam sebagai bahan pengisi altenatif menggantikan serat kayu ataupun serat asbes pada beberapa produk komposit semen seperti internit, atap papan, serta struktur arsitek akan mampu menyelamatkan hutan di Indonesia.


Modifikasi papan semen dengan menggunakan sekam padi yang selama ini dianggap limbah dan hasil samping produk pertanian sebagai bahan alternatif dapat menggantikan serat kayu yang ketersediaannya semakain terbatas dan serat asbes yang berbahaya bagi kesehatan dan cukup mahal harganya untuk material penguat komposit semen.


Dasar pemilihan sekam padi sebagai bahan pengganti serat kayu dan asbes :
  1. Mengadung kadar silika dan lignin yang tinggi serta adanya ikatan lignoselulosa (Close & Menke.1986)
  2. Bahan organik yang ramah lingkungan dan aman bagi manusia
  3. Produksinya tinggi dan kontinuitas ketersediaannya terjamin karena seiring dengan produksi padi untuk manusia
  4. Penggunaannya tidak bersaing dengan kebutuhan manusia
  5. Keberadaannya terkonsentrasi pada tempat tertentu (di pabrik penggilingan padi)
  6. Masih belum banyak digunakan untuk tujuan-tujuan yang lebih bernilai ekonomi



Untuk meningkatkan fungsi semen sebagai bahan pengikat dalam campuran, maka diperlukan bahan tambahan (additive) dalam hal ini CaCl2, yang dapat mempercepat pengerasan sekaligus menanggulangi pembusukan serat.


Tinjauan Sisi Sosial


Pemanfaatan sekam padi yang merupakan limbah organik sebagai material alternatif pembuatan papan semen, akan memunculkan material baru dalam dunia konstruksi. Sekam padi yang biasanya hanya menjadi sampah pertanian, kini bisa sangat bermanfaat dan memiliki nilai guna yang tinggi bagi masyarakat. Sekam padi juga sangat mudah untuk dijumpai oleh masyarakat, dan mudah untuk diaplikasikan sebagai papan semen untuk kebutuhan dinding/partisi rumah, plafon, dan kebutuhan rumah non struktural lainnya.


Tinjauan Sisi Ekonomi 


Meningkatkan nilai ekonomi sekam padi sebagai salah satu komoditi dalam bidang konstruksi.  Harga sekam padi yang relatif murah menjadikan produk papan semen modifikasi ini relatif lebih murah pula sehingga dapat menjangkau semua kalangan.

Tinjauan Sisi Lingkungan
Mengurangi polusi gas karbon sampah organik sekam padi yang selama ini biasa dipakai sebagai bahan bakar pemanggangan batu bata, genting dan gerabah Pemanfaatan limbah organik sekam padi sebagai bahan pengganti serat kayu juga dapat  mengurangi eksploitasi hutan dan ramah lingkungan.




Papan semen dari serat sekam padi memiliki kualitas yang bisa disamakan dengan papan semen dari serat lainnya terutama kayu, sehingga dapat menggantikan serat kayu pada penggunaan papan semen dan dapat meminimalisir penggunaan kayu yang sudah semakin terbatas jumlahnya. Sekam padi juga sangat murah dan banyak jumlahnya, sehingga papan semen dari sekam padi juga akan lebih murah dan memiliki nilai keberlanjutan yang tinggi baik dari aspek sosial, lingkungan ,maupun ekonomi.  Penulis: Mohammad Ikhwan  alizaka.blogspot.com

Sabtu, 24 November 2012

Cara Website Horoskop Meramal Cinta dgn Tepat ?

Bagi anda yg SERING & Sedang “Jatuh Cinta” atau Sedang mengalami Problem hidup..?

Rasanya enak banget ya jika berkunjung ke website yg membahas tentang Ramalan Kehidupan kita, Nah disana kita bisa jadi tahu akan masa depan kita, siapa jodoh kita kelak, bagaimana keuangan kita minggu ini, intip sifat kekasih dan intip sifat sifat lainnya. dll.


Aku percaya anda pasti pernah menelusuri di Internet dgn Kata Kunci di Google : “RAMALAN CINTA HARI INI”
Entah apa Problem anda..? bersihbersih.gif (91×35)

2 WEBSITE dan BLOG HOROSKOP ZODIAK DGN RIBUAN KUNJUNGAN

VEMALE.com
Di Indonesia, ada salah satu Situs yg bernama “Vemale.com”, Situs ini didirikan oleh Perusahaan Kapanlagi.com dan memiliki Tim Pengetik Profesional untuk Article Article yg di Publikasikannya di Internet. Updatenya Rutin Tiap Hari Senin dan Memiliki Jutaan Kunjungan dari Seluruh Indonesia



Sesuai dgn namanya VEMALE, Penerawangannya hanya khusus berlaku buat wanita saja. menurut banyak orang ramalnya selalu TEPAT. bericintasayang.gif (26×18)

Menariknya, Web ini juga dilengkapi dgn Teknologi Algoritma menggunakan Bahasa Delphin yg Sederhana untuk mempermudah Navigasinya. Contohnya bisa anda lihat dibawah ini yah. Anda cukup mengetik Nama dan Email maka Peruntungan anda bisa ditebak.
INDOTAROT mainkomputer.gif (83×83)
Yg Kedua beralamat di Indotarot. Tampilannya lebih simple dibandingin diatas. Menurut beberapa pengamatan aku. Penerawangannya juga tepat banget katanya bedanya diupdate per-tahun saja.

Bagaimana cara Website Horoskop Meramal Cinta anda ?

Nah yg jadi pertanyaannya nih adalah Gimana ni yah cara mereka kok bisa nebakin kehidupan kita dgn hampir Tepat yah. Kalau q yg jawab sih jujur aja aku nda tahu..?

Mungkin bagi anda yg berpengalaman ahli dalam bidang ini bisa berkomentar dibawah yah..?

MENURUT ALKITAB
Janganlah seorang pun menjadi tukang ramal, mencari pertanda-tanda, memakai jampi jampi atau ilmu sihir atau mengadakan hubungan dengan roh roh orang mati. Orang yang melakukan perbuatan perbuatan jahat itu dibenci oleh TUHAN (Ulangan 10-13)

Menariknya ya katanya…

Kalau ngikuti web diatas berarti udah termasuk Larangan. Akibatnya kita akan disingkirkan dan akan terus merasakan kepayahan df seperti Kutipan “” dibawah ini....?

Wah Wah…, semangka.gif (17×10)

Tetapi Engkau akan ditimpa bencana, ilmu sihirmu tak dapat mengelakkannya. Engkau akan didatangi malapetaka dan tak sanggup menangkisnya. Kebinasaan akan datang dengan tiba tiba dan tidak kausangka sangka sebelumnya

Bertekun saja dengan mantra dan sihirmu yang merepotkan engkau sejak masa kecilmu

Engkau Payah karena banyaknya nasehat. Suruhlah peramal peramal tampil menyelamatkan engkau, mereka yang telah meneliti segala penjuru langit dan mempelajari bintang bintang dan pada setiap bulan baru meramalkan apa yang menjadi nasibmu

(Yesaya  47 : 12)

Menurut aku PERAMAL emang TEPAT. Bahkan aku salut bisa mengetahui Karakter dan Cintaku. Tapi yg Berkuasa diatas Masa Depan adalah TUHAN (Yesaya 48). Nah, bagaimana menurut anda. Kalau untuk Agama Non-Kristen saya belum tahu apakah ada ayat yg membahas seperti ini. Jika iya. Tolong bagikan di Kota Komentar dibawah blog ini yah. Makasih dan GBU “-“