BUMN di Indonesia telah mempunyai industri strategis di bidang perkapalan, persenjataan, perminyakan, konstruksi dll. secepatnya perlu ditambahkan pembangunan industri baterai Lithium-ion atau penyimpan energi untuk pengembangan listrik mandiri tenaga surya di kota dan pedesaan, mobil listrik, motor listrik, mesin perkakas dll.
Hal ini untuk mendukung program Nasional mobil listrik yang dicanangkan mulai bulan Agustus 2012.Saat ini jenis aki cair (Lead acid) hanya dikuasai beberapa merk dan produsen terbesar pabrik GS Yuasa baru mulai memperbesar produksi baterai Lithium-ion pada tahun 2014.Peluang juga bagi BUMN cepat untuk memproduksinya (admin).
TOKYO– GS Yuasa Corporation, Mitsubishi Corp. dan Mitsubishi Motors Corp. bekerja sama membangun pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas produksi baterai lithium ion battery.
Lithium Energy Japan – nama perusahaan pantungan tersebut – ditargetkan memproduksi 4,4 juta baterai untuk 50.000 unit mobil listrik. Pabrik tersebut dibangun pada lahan 4,4 hektar di Ritto, Prefektur Shiga. Bangunan menghabiskan dana 20 – 30 miliar yen atau sekitar Rp 2,4 – 3,6 triliun. Rencananya, pabrik mulai dibangun pada musim semi tahun depan dan beroperasi pada 2014.
Saat ini Lithium Energy Japan masih mengandalkan pabrik kecil yang berada di Kusatsu, Prefekur Shiga dan Kyoto. Pabrik tersebut hanya mampu memasok baterai untuk 18.000 unit mobil listrik. Karena permintaan meningkat, sambil menunggu pembangunan pabrik baru, produksi digenjot untuk 70.000 unit mobil listrik. Nantinya akan bisa memasok untuk 120.000 mobil listrik.Saat ini Lithium Energy Japan menyuplai baterai untuk Mitsubishi Motors dan PSA Peugeot Citroen Group (ketiganya menggunakan mobil listrik yang sama, yaitu iMiEV). Dengan pabrik baru ini, nantinya juga bisa memasok ke produsen mobil lain, baik dari Jepang maupun Eropa, khususnya mobil listrik dan hibrida plug-in. Dari : Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar