Aku sendiri waktu masih SMA di tahun 2003 suka banget berkunjung ke Perpust.daerah, senang banget baca bacanya, biasanya aku berangkatnya sama kak agu dan adeku asri yg cantik sambil naik sepeda minicewe. Dulu waktu tahun 2004 orang yg berkunjung kesana ada banyak banget, umumnya yg datang adalah gadis cantik dan pria kutubuku. Gedungnya juga di bikin rapi oleh Pemerintah dgn 2 lantai bertingkat ber-AC, dan juga memiliki 5-6 Pegawai Negeri Sipil tuk menjadi Petugasnya. Kesan pertama kali aku masuk di Perpust.daerah milik Pemerintah Palangkaraya adalah Rapi, Luas, Ramai, dan di Kelola secara profesional, aq sendiri sih ga tahu kalo dikotamu, mungkin OK. kali yah. he…
Tapi…, coba deh anda bayangin nasib Perpustakan di zaman online sekarang ini…
SEPI, SEPI, SEPI, di Tahun 2013 ini Gedung Perpust.daerah yg dulunya ramai kini seperti ga ada penghuninya lagi, yg ada Cuma pegawai negeri sipil yg dgn sabar mengerutkan keningnya menunggu pembaca setianya yg ga kunjung datang datang lagi..
Tahukah Anda : Menurut Wak.Gubernur Jatim. Dari 37 Penduduk Jatim kini cuma tinggal 1% yg membaca disana (Kompas,1/4/2010) Sedangkan Pembaca di Internet Naik 50.000.000 Juta + (2012) |
Ada Apa Gerangan…?
Ya, salah satu penyebabnya adalah karena Perkembangan Internet yg Merajai kancah dunia. Belum lagi perkembangan Teknologi Smartphone, dan terus diciptaiinya perangkat pembaca mobile seperti E-Reader/Tablet bahkan hingga perangkat yg lebih canggih lagi seperti FLEXUPD.
Aku sendiri sih ga habis pikir, apalagi dgn gempuran Wikipedia.com dgn menyajikan Informasi Pengetahuan yg setara dgn Perpustakan Classic Britaniaraya namun disajikan dalam versi online akan bikin orang ga perlu lagi berkunjung ke sana, tapi cukup klik mouse di kamar aja. Belum lagi ditambah dgn Gempuran para Profesor Google yg dgn Kecanggihan web2nya mampu melakukan Scan terhadap seluruh buku di dunia dan menampilkannya di mesin pencari di link google books. Bahkan saat anda membaca artikel ini, Google pun masih saja melakukan Scan pada rumah anda dari Satelite Luar Angkasa untuk membuat seluruh informasi apa saja tertuang lengkap di Smartphone anda.
Aku Sendiri sih ga bisa bayangin nasib Perpust di tengah zaman yg serba “inet” ini, apalagi dgn Pegawai Negeri Sipil yg mengharapkan Gaji utama disini. Tapi, inilah Perubahan Zaman. Bagaimana menurut anda, apakah kelak BUKU akan menjadi Sejarahdan digantikan dgn EBOOK ? GBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar