Montir Molk Populer

Jumat, 20 Januari 2012

Panser dan Tank Buatan Indonesia, seperti apa ?



Panser dan tank  merupakan bagian dari pertahanan dan kekuatan militer Indonesia. Unsur paling utama adalah personel pembawa senjata atau pasukan infanteri. Namun, tak kalah penting, dalam penyerangan, penyergapan, pengintaian maupun penyusupan, tentara mesti didukung oleh alat angkut personel taktis yakni kavaleri. 


Kavaleri diambil dari bahasa Prancis "chavalier", atau pasukan berkuda yang mengiringi para infanteri. Kini kavaleri umum dipakai sebagai sebutan untuk kekuatan tempur darat kendaraan berlapis baja. Salah satu jenis peralatan kavaleri dengan tugas utama mengangkut pasukan adalah panser. 


Industri militer Indonesia bila mendapat dukungan penuh akan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Sejak 2003, PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, telah memproduksi panser dengan kualitas yang membanggakan. Panser-panser Pindad telah dipesan banyak negara, bahkan digunakan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).


Panser Pindad paling canggih saat ini dinamakan  Anoa. Panser ini mampu melaju hingga 90 kilometer per jam. Anoa tercepat di kelasnya. Hanya butuh delapan detik bagi Anoa untuk berakselerasi dari nol hingga 60 kilometer per jam. Bobot 12 ton tidak menghambat Anoa bergerak lincah di segala medan dan tidak merusak jalan raya (sebagai pembanding kendaraan truk kontainer berbobot 20 ton).Mesin Anoa dari perusahaan mobil Renault-Perancis. 


Tubuh panser tidak bisa dibentuk dari sembarang baja. Anoa menggunakan baja khusus setebal 10 milimeter, kebal dari sebagian besar peluru. Tak hanya itu, Anoa kedap air sehingga mampu menyeberangi sungai. Ia mampu menanjak di kemiringan sampai 31 derajat dan melintasi aneka rintangan. Anoa berbelok dengan menggerakkan sepasang roda depan dan sepasang roda tengah. Walau dengan ban terkoyak peluru sekalipun, Anoa masih bisa bergerak sejauh 80 kilometer. 



Panser amfibi 4x4 produksi Pindad (photo : Tomoyuki Hirase-Kaskus Militer)

Panser unggulan Pindad ini dirancang dan dibangun sepenuhnya oleh ahli-ahli Indonesia. Satu tim perakit Pindad menyelesaikan satu panser dalam 33 hari. Kini empat tim bekerja bersamaan. 



Panser Anoa 6x6 produksi Pindad (photo : Defense Studies)

Panser Anoa bukan jago kandang. Pesanan telah datang dari banyak negara, mulai dari Malaysia dan Timor Leste hingga Nepal dan Afrika Selatan. Harganya Rp 9 miliar per unit. Ini komoditas ekspor yang sangat menjanjikan dari Indonesia. PT Pindad (Persero) kesulitan melayani tingginya permintaan senjata dari berbagai Negara akibat terbatasnya kemampuan produksi. Jenis senjata yang ramai pesanan tersebut adalah Panser jenis Anoa 6×6 bahkan harus inden karena jumlah pesanannya mencapai ratusan unit.


Pesanan panser  terbanyak datang dari Kerjaan Oman yang melakukan pengadaan panser sebanyak 200 unit untuk keperluan penjagaan ladang minyaknya. Banyaknya pesanan dari kerajaan Oman tersebut, mengakibatkan Pindad dan suplier merencanakan untuk memproduksi secara bertahap selama 4 tahun kedepan sejak tahun 2010. 


Panser produksi Pindad memiliki kemampuan daya angkut sebanyak 12 orang, 8 unit panser spesifikasi teknisnya sudah teruji di kondisi negara gurun seperti Lebanon oleh pasukan perdamaian PBB sejak awal 2009.
Panser ini mulai menjelajah ke pasar ekspor di tahun 2009 karena sudah memenuhi standar Nato di level III. Artinya tingkat ketahanan dari serangan lebih baik dari level II yang di produksi di China dan India. Hanya peluru tertentu yang bisa menembusnya dan itupun dari jarak dekat.

Sumber : defence studies.blogspot.com; liputan6.com; inilah.com dan lain lain






TANK MEDIUM BUATAN PINDAD



Prototipe tank medium buatan Pindad (photo : Audrey)


Tank medium Pindad memiliki tenaga lebih kecil daripada Leopard. Tank Pindad berkekuatan 500 tenaga kuda, sedangkan Leopard buatan jerman berkekuatan 1.500 tenaga kuda.Ukuran tank medium buatan Pindad yang lebih kecil dibanding Leopard membuatnya lebih lincah dan taktis dalam melakukan manuver dan pergerakan.




Tank tipe medium buatan PT Pindad tersebut dinilai sangat sesuai dengan kebutuhan penguatan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) yang dibutuhkan TNI.Prototipe tank sudah jadi dan sudah jalan pada bulan Januari 2012 tinggal menunggu keputusan pemerintah untuk memproduksinya. Prinsip teknologi tank tergolong sederhana bila dibandingkan pesawat terbang..




Penjajagan Pembuatan Tank Ringan kerjasama Pindad dengan FNSS Defence Systems Co., produsen alat pertahanan dari Turki.

FNSS pernah menampilkan rancangan tank ringan dengan basis ACV dan turret BMP3 (photo : Army Recognition)



Gambaran singkat Tank milik RI

Tank Scorpion milik RI buatan Inggris dengan kanon Cockerill 90mm (all photos : Yonkav8)

Tank Stormer

Tank amfibi BMP-3F Marinir TNI AL (photo : Kaskus Militer)

Tank Amfibi BMP-3F buatan Rusia ini merupakan kendaraan tempur terkuat RI dibandingkan PT-76 dan BUP-2.
Ri telah mempunyai 17 unit sejak akhir 2010 dan akan ditingkatkan bertahap menjadi 54 unit.

Tank PT-76 Marinir TNI AL (photo : Detik) 

Plavayushchiy Tank-76 (PT-76), merupakan jenis tank amfibi ringan buatan Rusia. Angka 76 yang melekat pada namanya bukan menunjukkan tahun pembuatannya. Namun, menandakan ukuran meriam asli tank tersebut, yakni 76,2 mm. Tank ini sudah diproduksi massal pada dasawarsa 50-an. Indonesia kemudian mulai mendatangkan alat utama sistem persenjataan ini sejak tahun 1962.

Korps Marinir juga mempunyai sejumlah alutsista andalannya.Di antaranya BTR (Bronetransporter)- 50 P panser amfibi buatan Rusia yang juga didatangkan hampir bersamaan waktunya dengan PT-76. Kemudian BVP-2 yang didatangkan dari Slovakia serta LVT (landing vehicle track) - 7A1 buatan Amerika Serikat tahun 1985 yang merupakan hibah dari Korps Marinir Korea Selatan tahun 2009 lalu.


   
Tank PT-76 ketika berenang (photo : Antara)

tahun 1990,sejumlah PT-76 yang masih laik pakai mengalami peremajaan atau retrofit secara bertahap. Sejumlah komponen penting tank tersebut diganti dan tidak berasal dari satu negara saja. Modifikasi PT-76 antara lain meliputi penggantian mesin buatan Rusia dengan mesin buatan Amerika Serikat. Tidak hanya itu, meriam asli kaliber 76,2 mm diganti dengan meriam 90 mm. Meriam ini diproduksi oleh Belgia.
tank-tank Marinir memang sudah tua, seperti PT- 76. Namun, dengan program retrofit masih layak untuk digunakan,diperpanjang usianya dengan retrofit. Jadi, kemampuan tempurnya juga masih cukup baru


JENIS TANK YANG DITAWARKAN KE RI

MBT (Main battle Tank) Leopard 2 tipe tank berat buatan jerman, milik Belanda sejak tahun 1970 an yang telah mengalami beberapa kali upgrade hingga menjadi serie Leopard 2A6 (photo : Militaryphotos)



Tank yang dikembangkan Krauss-Maffei ini beratnya 63 ton, memiliki kubah tembak vertikal berlapis baja. Selain itu tank ini dilengkapi sistem pengontrol penembakan digital dan rangefinder laser. Meriam utama 120 mm, senapan mesin koaksial, serta perlengkapan night vision yang canggih. Tank ini juga memiliki kemampuan bertempur menghadapi sasaran bergerak meski berada dalam medan sulit dan tak rata.





Tank ini punya keunggulan yang sangat menentukan yaitu kemampuan firing control system dan automatic target tracking system yang sangat akurat, serta auto ammo loader guna mempercepat daya tembaknya, thermal imaging sight, laser range finder, dan balistic computer.



Belanda akan menjual 60 tank Leopard 2A6 karena pemotongan anggaran pertahanannya (photo : Militaryphotos)




Tank di Negara Lainnya





K2 main battle tank (photo : Military Today)





Korea Selatan mengembangkan sistem perlindungan aktif pertahanan tank K2 dari roket dan misil sebagai berikut :







Sistem pengamanan aktif  tank K2 (gambar : Military Review)


Modifikasi telah dilakukan sejak tahun 2006 dan selesai pada tahun 2011 dengan biaya $ 36 juta. Tank dilengkapi APS features a 3-D untuk deteksi dan treking  radar, deteksi panas dan sistem treking, kontrol komputer, sistem pencegahan dan konter rocket.



2-shot launcher yang dikembangkan Korsel untuk " Active Protection System (APS) " guna melindungi tank tipe  "main battle tank" K2. (photo : ADD)


Hanya dengan waktu 0,2 - 0,3 detik sistem ini dapat mendeteksi dan melawan misil anti tank dan  roket dan mengembalikan serangan ke asal serangan tersebut.


sistem roket 70 mm memancarkan sinar infra merah dan sebagai sistem petunjuk untuk pengawasan. 

Model retrovit (peremajaan) ini bisa dilakukan oleh PINDAD. 


Thailand Merencanakan Membeli Tank Buatan Ukraina

KMDB Oplot main battle tank, Tank dengan berat 48 ton (photo : Manaxob)

Peluru tank dapat dilakukan secara otomatis, tidak seperti tank model lama yang masih manual dan perlu waktu lama bila terjadi pertempuran.Thailand akan membeli 200 tank dari Ukraina untuk memperbaharui persenjataan kavalerinya.


Anders tank ringan buatan Polandia dengan kanon CT-CV kaliber 105mm buatan Cockerill (photos : Obrum)

Pabrikan OBRUM (BUMAR Group) di Gliwice, Polandia, telah menyiapkan versi lain dari platform Anders yang multiperan. Kali ini dengan kanon buatan CMI Belgia (Cockeril Cockerill Maintenance & Ingénieri) yaitu CT-CV kaliber 105 mm.


Anders dengan kanon CTG-120mm buatan RUAG-Swiss (photos : Militaryphotos)


Senjata Anti Tank

M3 84mm Carl Gustav (photo : SAAB)



Misil anti tank  jarak jauh buatan israel The new Spike NLOS mounted yang berada di kendaraan  (photo : Defencetalk)





MBDA's Trigat ATGW (photo : Defensie)



Denel's Ingwe ATGW onVBL (photo : Army Recognition)



Javelin of the Royal New Zealand Army during exercise (photo : DefenceGovtNZ)



Metis anti tank guided weapon (photo : Iran Defence)






Spike anti-tank weapon used by Singapore Army (photo : Militaryphots)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar