Montir Molk Populer
-
NB : Artikel yg saya tulis tanggal 5 Februari 2013 ini adalah Artikel Pengalaman saya murni dalam lubuk hati yg terdalam untuk anda yg...
-
Artikel ini “NETRAL”. Israel adalah sebuah Negara Kecil yg berpenduduk 7.500.000 juta jiwa, Umumnya mereka disebut sebagai orang “Yahudi” d...
-
Baru aja rasanya kemarin kita ngeresmiin “ 4 Kapal Rudal Pemukul Cepat ” sebagai Pendamping “ Kapal Induk Indonesia Masa Depan ” yg masih da...
-
Produksi mobil listrik canggih yang digadang-gadang setara dengan Ferrari oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan sudah berjalan beberapa hari. Pro...
-
Botakers adalah sebutan bagi anda yg mengalami masalah dengan kerontokan rambut. Biasanya dan umumnya penyebab botak adalah karena Perubahan...
Senin, 15 April 2013
Teknologi Cara Membuat Jantung Buatan
Penyakit jantung menjadi penyakit yang paling mematikan yang dapat menimpa orangtua, remaja maupun anak anak. Olahragawan juga tidak menjamin terbebas dari kena serangan jantung .
Para peneliti pun saat ini sibuk mencari cara mengobati penyakit jantung. Menurut mereka, masalah pada katup jantung adalah penyebab utama yang berdampak mematikan. Bagaimana cara membuat katup jantung untuk mencegah kematian tersebut ?
Para peneliti membuat katup jantung buatan untuk membantu agar darah bisa kembali mengalir normal. Kelak protesa ini bisa dibuat dengan pencetak 3D.
Alat cetak katup jantung buatan ini bentuknya seperti lemari es yang berukuran sangat besar. Warnanya abu-abu muda dan memiliki pintu kaca. Benda ini adalah printer laser 3D yang kelak bisa mencetak katup jantung buatan bagi manusia.
"Untuk bisa memproduksinya, mula-mula kami butuh tomografi komputer (CT) katup jantung pasien", jelas pimpinan proyek Hartmut Schwandt dari Universitas Teknologi Berlin.
Citra tomografi komputer, yang sejak lama digunakan di dunia kedokteran, adalah gambar penampang lintang dua dimensi.
Dalam hal ini gambar penampang lintang jantung, yang menampilkan jaringan organ tubuh itu dalam nuansa warna abu-abu yang berbeda-beda.
Peneliti menggunakan software khusus untuk menggabungkan ratusan gambar dua dimensi tersebut menjadi model grafik jantung tiga dimensi.
Di layar kamputer, peneliti memperbesar citra katup jantung dari grafik tersebut dan mempelajari bentuk sesungguhnya.
"Kami menganalisa wilayah sekitar katup pembuluh darah utama atau aorta hingga memperoleh geometri rinci katup jantungnya", ujar Ben Jastram, anggota tim Schwandt.
Data geometri lalu dikirim ke printer 3D yang akan mengolah bubuk unsur plastik, bahan dasar katup jantung buatan. Bubuk terdiri dari butiran kecil yang disebar ke semacam laci hingga membentuk lapisan tipis.
Laser kemudian melelehkan butiran plastik itu lapis demi lapis, di bagian yang membentuk katup jantung. Model hasil cetakan katup aorta jantung manusia, bentuknya seperti himpunan tiga ujung jari yang dikelilingi sebuah cincin.
Langkah berikut peneliti adalah membiakkan sel manusia pada model ini. Untuk itu, digunakan sel punca dari jaringan tali pusat yang bayi. Dari sel induk ini bisa tumbuh berbagai sel manusia lainnya.
"Tantangan terbesarnya, dipandang dari sudut biologi adalah, bisa mengembangkan sel yang dibiakkan pada model cetakan katup jantung, menjadi jaringan sempurna", jelas peneliti Cora Lüders.
Permukaan katup jantung harus berpori-pori, supaya sel bisa melekat dan tumbuh di atasnya. Setelah itu katup dan sel dimasukkan ke dalam reaktor organik yang menyuplai sel dengan unsur yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup.
Saat ini katup jantung hasil rekayasa jaringan sel itu, telah memasuki fase uji coba di laboratorium. Diharapkan, di masa depan teknik ini bisa menjadi bentuk alternatif protesa katup jantung.
"Tujuan jangka panjang kami adalah mencangkokan jaringan katup jantung buatan tersebut ke tubuh manusia", ujar Hartmut Schwandt.
"Dalam tubuh pasien cetakan katup jantung akan terurai sendiri secara perlahan." Katup jantung plastik tersebut kemudian digantikan sepenuhnya oleh jaringan sel.
Sebelum bisa melakukan uji klinik, para peneliti masih mencari materi cetakan yang secara biologi diterima oleh tubuh manusia. [DW/L-8]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar